Home » » Mengapa Nissan Menjadi Mobil Terbaik Pilihan Keluarga Indonesia

Mengapa Nissan Menjadi Mobil Terbaik Pilihan Keluarga Indonesia




NP300 NAVARA
HARGA MULAI
Rp.380,000,000
OTR Jabodetabek


Nissan, Mobil Terbaik Pilihan Keluarga Indonesia

Nissan, Mobil Terbaik Pilihan Keluarga Indonesia

SERENA
HARGA MULAI
Rp.369,850,000
OTR Jabodetabek


Nissan, Mobil Terbaik Pilihan Keluarga Indonesia

Nissan, Mobil Terbaik Pilihan Keluarga Indonesia

EVALIA
HARGA MULAI
Rp.162,950,000
OTR Jabodetabek


Nissan, Mobil Terbaik Pilihan Keluarga Indonesia

Nissan, Mobil Terbaik Pilihan Keluarga Indonesia

JUKE
HARGA MULAI
Rp.278,400,000
OTR Jabodetabek


Nissan, Mobil Terbaik Pilihan Keluarga Indonesia

Nissan, Mobil Terbaik Pilihan Keluarga Indonesia

MARCH
HARGA MULAI
Rp.167,900,000
OTR Jabodetabek


Nissan, Mobil Terbaik Pilihan Keluarga Indonesia

Nissan, Mobil Terbaik Pilihan Keluarga Indonesia

GRAND LIVINA
HARGA MULAI
Rp.198,500,000
OTR Jabodetabek


Nissan, Mobil Terbaik Pilihan Keluarga Indonesia

Nissan, Mobil Terbaik Pilihan Keluarga Indonesia

LIVINA XGEAR
HARGA MULAI
Rp.202,300,000
OTR Jabodetabek


Nissan, Mobil Terbaik Pilihan Keluarga Indonesia

Nissan, Mobil Terbaik Pilihan Keluarga Indonesia

ELGRAND
HARGA MULAI
Rp.907,150,000
OTR Jabodetabek


Nissan, Mobil Terbaik Pilihan Keluarga Indonesia

Nissan, Mobil Terbaik Pilihan Keluarga Indonesia

TEANA
HARGA MULAI
Rp.560,000,000
OTR Jabodetabek


Nissan, Mobil Terbaik Pilihan Keluarga Indonesia

Nissan, Mobil Terbaik Pilihan Keluarga Indonesia

X-TRAIL
HARGA MULAI
Rp.385,450,000
OTR Jabodetabek


Nissan, Mobil Terbaik Pilihan Keluarga Indonesia

Nissan, Mobil Terbaik Pilihan Keluarga Indonesia

Perubahan pada Nissan Serena terbaru yang diluncurkan Maret lalu memang cukup banyak. Beberapa memenuhi ekspektasi kami seperti bumper depan dan gril yang lebih modern, lampu depan dan belakang yang sudah LED dan adanya daytime running light (DRL).

Namun saat ini kami di Indonesia Serena Owners Community (ISOC) mayoritas masih menggunakan generasi sebelumnya. Tidak jauh berbeda dari generasi terbaru seperti yang menjadi unggulan ialah luas kabin yang lega. Sebagai mobil keluarga tentu kami memerlukan kabin yang bisa menampung keluarga minimal 5 penumpang dan ruang bagasi yang cukup untuk membawa barang bawaan istri dan anak.

Kenyamanan mobil ini juga mendapat pembaruan setiap generasinya. Paling terasa adalah suspensinya. Pada generasi awal kami merasa suspensi masih terasa keras ketika melalui jalan berlubang. Namun pada generasi terbaru ini semakin nyaman dan lembut, cocok untuk sebuah MPV.

Paling menarik adalah adanya opsi panoramic roof di generasi terbaru. Padahal fitur ini sebenarnya sudah ada pada generasi sebelumnya tetapi yang dijual oleh Importir Umum. Bahkan kami berharap kedepannya Nissan Indonesia bisa memberikan opsi sunroof.

Ketika berada di balik kemudi mengendarai Nissan Serena juga terasa nyaman. Visibilitasnya sangat bagus dengan kaca depan yang besar. Apalagi saat ini sudah memakai lampu HID sehingga lebih terang ketika mengemudi malam hari.

Tenaganya untuk sebuah MPV kami rasa sudah cukup besar. Torsinya cukup besar walaupun ketika Nissan Indonesia mengganti dengan transmisi CVT kami merasa putaran bawah agak sedikit lambat. Rasanya akan lebih baik bila torsi di putaran bawah dinaikan sedikit sehingga semakin nyaman ketika dalam kondisi stop and go.

Tetapi yang kami sayangkan Nissan Serena ini mempunyai ground clearance terlalu rendah. Dari pengalaman kami ketika isi kabin dengan keadaan standar hanya 7 penumpang saja knalpot bagian belakang terbentur dengan polisi tidur yang tingginya pun masih tergolong standar. Padahal bila pabrikan mau menaikkan ukuran pelek 1 atau 2 inci bisa meninggikan ground clearance.

Permasalahan juga tidak hanya di eksterior, sistem audio  khususnya bagian head unit (HU) juga sering menemui kendala. HU Nissan Serena khususnya yang model layar sentuh tidak responsif. Beberapa kasus juga kami temukan sistem error yang membuat HU harus dikalibrasi ulang. Padahal kompetitor lainnya mempunyai sistem audio yang lebih canggih dengan HU yang responsif untuk model layar sentuh.

Kami juga menyayangkan adanya penurunan kualitas ban dan tapak lebar yang semakin mengecil. Dahulu kami sudah puas dengan penggunaan ban Bridgestone Turanza karena mempunyai kualitas yang bagus dan tapak lebar yang pas untuk mobil sebesar ini. Tetapi di generasi baru justru diganti menggunakan Ecopia yang menurut kami kualitasnya menurun dan mobil juga menjadi terasa lebih limbung karena tapak lebar yang kecil.







Tahun ini saya dan keluarga tidak melakukan perjalanan liburan yang jauh. Soalnya, tiga hari usai Lebaran saya mesti bertugas ke Chiang Rai, Thailand untuk mengikuti sebuah program media test drive.

Jadi periode liburan yang singkat ini dimanfaatkan untuk bersilahturahim di Jakarta, Bekasi, dan Bogor. Plus mengunjungi mertua di Cipanas, Jawa Barat selama 2 hari. Total jarak tempuh cuma 710,1 km.

Yang menjadi partner menemani saya dan keluarga liburan adalah Nissan X-Trail 2.5 CVT berkelir smokey grey metallic. Alasannya sederhana, mobil ini menyandang gelar “Car of The Year” di Auto Bild Award 2014. Yup, saya berkendara bersama “Sang Raja”.

Daya pikat utama X-Trail di sektor kenyamanan berkendara. Ia memiliki bantingan suspensi yang empuk. Sangat manjur kala melewati jalan perkebunan Teh Gunung Mas, Puncak, yang didominasi kontur jalan gravel dan batu-batu kecil.

Walau empuk, handling X-Trail tetap baik. Memang tidak sesigap rival sekelasnya seperti Mazda CX-5 dan Honda CR-V. Tapi belokan tajam di jalur Puncak dan Jonggol tetap mudah dilahap dengan gerakan bodi minim.

Kenikmatan lain X-Trail 2.5 adalah tenaganya. Walau dikombinasikan dengan transmisi CVT dan mode ECO yang selalu aktif, X-Trail tetap sigap saat melewati jalan tanjakan panjang. Namun, yang menyenangkan adalah kemampuan transmisi mereduksi putaran mesin saat melaju konstan 100 km/jam. Hanya 1.600 rpm!

Saat dipakai berkeliling Jakarta dan Bekasi, X-Trail mampu mencetak konsumsi BBM sekitar 10,1 km/l. Tetapi, setelah mengarungi kemacetan parah di Puncak dan Cipanas selama 2 hari konsumsi BBM-nya melorot menjadi 7,1 km/liter.

Ini akibat mobil kerap terjebak kemacetan parah. Bayangkan pada hari kedua usai Lebaran di Puncak untuk menempuh jarak sekitar 1 km butuh waktu 1 jam 20 menit! Mode ECO Nissan X-Trail pun tidak bisa berkutik menghadapi kondisi ini.

Untungnya saat terjebak macet panjang X-Trail memiliki jok empuk dan posisi mengemudi yang enak. Cukup mampu untuk menekan fatigue. Peredaman kabin yang bagus dan AC dingin membuat anak dan isteri mudah tidur lelap saat berada di kabin X-Trail.

Oh ya, nilai plus lain yang diberikan Nissan X-Trail sepanjang perjalanan liburan adalah hadirnya fitur-fitur canggih. Pertama, adanya kamera 360 derajat sangat membantu pengemudi untuk melihat daerah sekitar. Kedua, hadirnya pintu elektris untuk memudahkan penumpang untuk menaruh barang di bagasi.

Salah satu fitur di telkomsel T-Drive adalah “Time of Day”. Fitur ini berguna untuk mengatur atau memonitor penggunaan mobil. Anda tinggal mengatur periode waktu mobil boleh bergerak saja. Setelah itu jika mobil dipakai di luar rentang waktu yang ditetapkan, Telkomsel T-Drive akan mengirimkan notifikasi ke smartphone Anda.

Selain notifikasi, Anda juga bisa mengetahui mobil dibawa ke mana dan melewati jalan mana saja. Cara menyetel fitur “Time of Day” sangat mudah. Buka bagian Limit di pojok kanan bawah lalu geser tombol di bagian “Time of Day”. Habis itu Anda tinggal atur waktu mobil bisa dipakai. Misalnya dari jam 06:00 sampai 19:00. Selesai!






Sejak pertama kali Holiday Test Drive ini digelar, kendaraan jenis MPV selalu menjadi favorit saya sekeluarga. Kabin lapang membuat kami sekeluarga lebih fleksibel dalam menggunakan kendaraan selama liburan. Tak terkecuali tahun ini.

Rencana liburan pun telah dipersiapkan dengan matang berikut rute perjalanan. Objek wisata Guci, Tegal menjadi target pertama kami untuk mengisi waktu liburan kali ini. Kolam renang air panas menjadi daya tarik tempat penginapan yang berada di kaki gunung Slamet.

Ruang penyimpanan menjadi poin keungulan Serena yang kami rasakan. Berapa pun banyaknya barang bawaan, Serena seakan tetap mampu menampungnya. Selain tersedia ruang penyimpanan di bagian bawah lantai, tingginya bangku membuat bagian kolongnya dapat digunakan untuk menyimpan barang bawaan. Belum lagi dengan beragam laci yang hadir pada dasbor untuk menyimpan barang seperti HP, uang receh hingga permen dan tisu.

Kombinasi pengaturan bangku pun turut memberi kontribusi terhadap kebutuhan kami sekeluarga. Smart Centre Console kami posisikan di bangku depan, sehingga akses ke bangku baris ketiga menjadi lebih mudah. Hal ini sangat bermanfaat saat penumpang belakang hendak ke kamar kecil ketika beristirahat di SPBU, tanpa perlu mengganggu penumpang di depannya.

Untuk mengusir kejenuhan saat menghadapi kemacetan yang sangat parah, DVD player berikut dengan roof monitor pun dijadikan senjata. Pun begitu de­ngan kehadiran meja lipat yang dapat memudahkan istri saya saat memberi makan anak ketiga kami yang berusia 10 bulan.

Kelembutan sistem suspensi Serena kian menyempurnakan perjalanan liburan kali ini. Ter­utama saat melintas di permukaan jalan yang kurang baik di jalur Selatan menuju kota Yogyakarta.

Sempat terpikir, halusnya transfer tenaga mesin ke roda yang menggunakan transmisi CVT akan kesulitan ketika menghadapi jalur menanjak dan berkelok menuju kota Cilacap, Jawa Tengah via jalur Selatan-Selatan. Tapi mode Sport dan Low dapat diandalkan dalam kondisi seperti ini.

Begitu pula dengan mesin berkapasitas 1.997 cc berteknologi direct injection, mampu mengolah bahan bakar dengan efisien. Meski bukan menjadi yang terbaik, namun angka 8,2 km/l tidak lah boros saat Anda mengetahui bahwa kami waktu perjalanan kami tidaklah sebentar. Rute Jakarta – Tegal ditempuh dalam waktu 13 jam, pun begitu saat kembali dari Yogyakarta menuju Bandung yang memerlukan waktu hingga lebih dari 24 jam.

Tapi semua ini dapat kami lewati dengan bahagia, lantaran didukung oleh kendaraan yang memang dirancang untuk memenuhi kebutuhan kami sekeluarga.

Satu yang unik dari T-Drive adalah data jumlah bahan bakar yang digunakan. Jadi Anda dapat selalu memantau jumlah bahan bakar yang terpakai setiap melakukan perjalanan. Informasi data yang diberikan ini berdasarkan input via komputer mesin.

Berbeda dengan pengukuran jarak tempuh, T-Drive tidak mengambil data dari putaran roda kendaraan, melainkan mengandalkan sinyal GPS. Jadi jarak yang terukur menjadi lebih akurat.

Untuk mengetahui konsumsi BBM, maka Anda perlu membagi jarak tempuh dengan jumlah bahan bakar yang digunakan. Kalkulasi ini dapat dilakukan setiap kali perjalanan. Jadi, Anda dapat menghitung konsumsi BBM setiap kali melakukan perjalanan.






Nissan tidak mengubah struktur kabin keselu­ruhan Serena. Makanya, akomodasi berlimpah tersaji apik bersama bantingan suspensi yang membuai. Bangku fleksibel bertajuk Smart Multi Center dengan bera­gam pengaturan yang praktis untuk seluruh deret bangku masih pula diterapkan.

Kalaupun ada sentuhan, hanya minor saja. Seperti penambahan pengatur audio di setir menemani cruise control yang sudah ada lebih dulu. Memang dulunya sempat terasa janggal saat Nissan lebih mementingkan cruise control ketimbang audio.

Sentuhan lain terlihat pada penggunaan kelir dengan rona piano-finished mengilap dan motif berbeda pada seluruh bangku. Kesan yang ditampilkan terasa lebih mewah. Mengimbangi nuansa modern yang disajikan oleh desain panel instrumen digital, audio dengan layar sentuh, dan AC climate control.

Sebagai flagship, fitur tipe Autech juga berlimpah. Seperti pintu geser elektris di kedua sisi, panoramic roof, tombol Start/Stop mesin, monitor atap 10 inci untuk penumpang belakang, mode ECO, dan smart console yang merupakan trademark Serena.

Tidak hanya penumpang. Pengemudi turut mem­­peroleh keleluasaan ber­gerak di dalam. Posisi du­­duk sopir rendah dan pas di tubuh. Membuat An­­da tidak merasa sedang mengendalikan sebuah mo­bil besar. Manuver dapat dilakukan dengan mudah berkat kemudi ringan dan sudut pandang ke segala sisi memadai.

Pengendaliannya juga cukup baik. Meski begitu, me­ngingat dimensinya, po­tensi limbung tetap meng­intai. Selain itu, agar tidak terbuai dengan kenikmatan berkendara Serena, atmosfir kabin memberikan kesan bahwa Anda sedang mengemudikan mobil besar.

Nissan juga tidak me­nanggalkan mesin 1.997 cc 4-silinder bertenaga 145 dk dan torsi 206 Nm. Teknologi katup variabel dan injeksi BBM langsung masih sebagai andalan bersama transmisi CVT.

Memang, di saat awal menginjak pedal gas masih terasa jeda sebelum akhirnya transmisi sabuk baja itu menemukan momennya. Ia pun melaju halus dan santai.

Tapi bukan berarti Serena tanpa daya. Tekan pe­dal gas lebih dalam, sinergi mesin dan transmisi akan memberikan daya terbaik. Masih kurang? Pindahkan tuas transmisi ke S (Sport) yang lebih responsif.

Tak heran bila model sebelumnya mampu mencatat akselerasi 0-100 km/jam hanya dalam tempo 11,4 detik. Itu pun diimbangi dengan konsumsi BBM memadai sebanyak 9,2 km/l di dalam kota dan 14,6 km/l di rute tol.

Sebenarnya, ubahan ter­be­sar Serena terbaru ada di luar. Desain lampu­nya tidak lagi terlihat datar de­ngan lekuk lebih dinamis dan se­olah bertingkat. Sepin­tas mirip Elgrand yang lebih mahal dan ditambah sen­tuhan lampu LED serta DRL. Gril tipe Autech tampil lebih besar dari sebelumnya, meski jadi mirip perisai. Panel krom di bumper juga direvisi beberapa detailnya sehingga tampak lebih segar.

Desain pelek ikut ber­ubah. Tipe HWS dan Autech mendapatkan tambahan side body molding tebal. Tapi kami melihatnya seperti kebesaran. Ke belakang, lampu LED bening mendominasi. Sementara bumper dan bagian lainnya tidak mendapatkan revisi gaya.

Salah satu peserta Indonesia International Motorshow 2015 ini mematok Serena Autech dengan harga Rp 441 juta. Naik lumayan banyak dari sebelumnya yang hanya Rp 419,1 juta. Cukup tinggi pula kalau dibandingkan dengan revisi yang minor. Tapi bicara pe­ngalaman berkendara, Serena masih salah satu yang terbaik di kelasnya.


Tidak ada yang baru dari interior Nissan Serena Autech terbaru ini. Kalaupun ada, hanya minor saja. Seperti penambahan pengatur audio di setir menemani cruise control yang sudah ada lebih dulu.

Sentuhan lain pada penggunaan kelir dengan rona piano-finished di dasbor dan motif berbeda pada seluruh bangku. Mengimbangi nuansa modern pada desain panel instrumen digital, audio dengan layar sentuh, dan AC climate control. Kesan yang ditampilkan terasa lebih mewah.

Sebagai model paling mewah, fitur tipe Autech juga berlimpah. Seperti pintu geser elektris di kedua sisi, panoramic roof, tombol Start/Stop mesin, monitor atap 10 inci untuk penumpang belakang, mode ECO, tirai di jendela samping, dan smart console.

Duduk di kabin Nissan Serena terbaru terasa begitu membuai. Akomodasi berlimpah tersaji apik bersama bantingan suspensi yang lembut. Bangku fleksibel bertajuk Smart Multi Center dengan beragam pengaturan yang praktis untuk seluruh deret bangku masih pula diterapkan. Untuk semua itu, harga Nissan Serena Autech adalah Rp 441 juta.




All-New Grand Livina saat ini menurut kami mempunyai mesin yang baik di kelasnya. Tenaganya cukup besar dan cukup untuk sebuah MPV. Daya tahannya juga bagus karena beberapa parts mempunyai umur yang cukup panjang.

Paling menarik adalah konsumsi bahan bakarnya. Di dalam kota saja dengan kondisi lalu lintas yang macet, Grand Livina bisa mencapai 9 atau 10 km/liter. Sementara ketika keluar kota atau jalanan lancar, bisa 12 hingga 13 km/liter dengan gaya menyetir normal.

Boleh dibilang mesin Grand Livina ini ‘tidak’ ramah dengan SPBU ka­rena beberapa kali kami me­ngadakan tur ke Sumatera atau Jawa, jarang sekali mengisi BBM. Meskipun pada putaran bawah dengan transmisi CVT-nya kami merasakan perlu tambahan torsi sehingga lebih asyik ketika berkendara stop and go.

Di balik kemudi juga selama ini kami merasakan nyaman. Handlingnya terasa mantap ketika berbelok dan tidak terlalu terasa gelaja limbung. Ketika melintasi jalanan berlubang, suspensinya terasa lembut sehingga cocok untuk sebuah mobil keluarga.

Ada beberapa kelemahan yang selama ini kami rasakan pada Grand Livina. Seperti aksesoris yang sedikit bila dibandingkan dengan kompetitor. Se­bagai contoh jumlah cup holder terlalu sedikit menurut kami di bagian depan. Hanya ada di bawah dasbor saja sementara di door-trim tidak ada cup holder.

Untuk varian tertinggi dengan harga yang lumayan mahal, kami menya­yangkan Nissan Indonesia masih menggunakan sistem analog untuk panel pengatur AC. Padahal di kelasnya sudah ada yang menggunakan sistem digital baik untuk mengatur suhu kabin maupun besaran angin.

Bangku baris ketiga pun disa­yangkan tidak bisa dilipat sebagian, harus dilipat utuh satu baris. Padahal merek lain dengan model sama ada yang bisa dilipat sebagian sehingga baris ketiga masih mampu menampung satu penumpang. Kami berharap kedepannya Nissan Indonesia bisa membuat fitur baris ketiga dilipat sebagian saja.

Beberapa fitur menurut kami tidak diperlukan. Seperti fitur defogger jarang sekali kami gunakan. Sebagai gantinya pelipat spion elektrik bisa menjadi opsi menarik mengingat Grand Livina mempunyai bodi cukup lebar.

Satu lagi yang kami harapkan di Grand Livi­na generasi berikutnya ada fitur day time running light (DRL) di dalam lampu utama depan. Fitur ini sudah banyak digunakan oleh mobil-mobil produksi massal.

Namun dari harga yang kompetitif, desain eksterior yang mewah kami tetap percaya Grand Livina mampu bersaing di kelasnya. Tinggal menunggu generasi terbaru agar semakin sempurna di kelas MPV kompak.


Profil Komunitas

Nissan Livina Club (NLC) berawal dari kebersamaan untuk mendapatkan informasi mengenai Nissan Grand Livina dan Livina, tercetus sebuah ide untuk membuat klub. Nissan Livina Club (NLC) diresmikan pada 21 Juli 2007 di Jakarta. Organisasi NLC ini berkedudukan di Indonesia dengan sekretariat di Jalan Teratai No. 6, RC Veteran - Bintaro, Jakarta Selatan 12330.

NLC adalah organisasi independen, berbentuk ikatan yang merupakan kesatuan, bersifat terbuka, mengutamakan azas kekeluargaan dan mempunyai ruang lingkup daerah, Nasional dan Internasional. Tujuan utamanya adalah sebagai media bagi para pemilik, pecinta dan pemerhati Nissan Livina di seluruh Indonesia untuk berbagi dan menyatukan pandangan dan gagasan.

Selain bisa bergabung di forum yakni livinaclub.com, para pemilik Nissan Livina bisa berinteraksi langsung dengan kami melalui media sosial Facebook : Nissan Livina Club (Official Fan Club) dan Twitter @LivinaClub.


Bengkel Rekomendasi

- Bengkel bodi Surya Jaya Motor 2 di Jalan Abdul Gani Nomor 6, Cilodong, Depok.
- Bengkel umum Jasmine Motor di Mega Glodok Kemayoran
- Bengkel STAR Motor, Kawasan Auto Part BSD City Blok M.8, Jalan Letnan Soetopo Lengkong Gudang, Serpong - Tangerang Selatan





target="_blank"

Nissan, Mobil Terbaik Pilihan Keluarga Indonesia

Nissan, Mobil Terbaik Pilihan Keluarga Indonesia

Nissan, Mobil Terbaik Pilihan Keluarga Indonesia

Nissan, Mobil Terbaik Pilihan Keluarga Indonesia

Nissan, Mobil Terbaik Pilihan Keluarga Indonesia

Nissan, Mobil Terbaik Pilihan Keluarga Indonesia

Nissan, Mobil Terbaik Pilihan Keluarga Indonesia

Nissan, Mobil Terbaik Pilihan Keluarga Indonesia

Nissan, Mobil Terbaik Pilihan Keluarga Indonesia

Nissan, Mobil Terbaik Pilihan Keluarga Indonesia


I recently helped a friend buy a used car. Her 2000 VW Beetle was accumulating too many miles for her to feel comfortable commuting from the East Bay to San Francisco four days a week. She needed reliable transportation, nothing extravagant, and it had to be affordable. Her situation is similar to many Americans these days: a tight budget with little room for fancy extras or a car that may break down and drain what little savings remain. My friend needed help. She came to me and asked, “So, what kind of car should I buy?”

In the years that I spent as Internet Manager for a major car dealer specializing in marketing and selling pre-owned vehicles, I had a number of “go to” lists that I relied on for the many different circumstances and problems that customers brought me. After hearing a customer’s issues, I generally began the process of attempting to solve their transportation problem by completing a “needs assessment” to help determine the kind of vehicle that would be most useful to them. However, I often didn’t have to add that extra step when I was faced with the twin concerns of reliability and economy, combined with a tight budget. At the top of this “go to” list was the Nissan Sentra.

When someone tells me they need a car that will be reliable for years to come, they usually mean that they need a vehicle that will be dependable well past the 100,000-mile mark. If they add to that requirement that the car should be economical, they’re telling me there are three additional factors that need to be taken into account. The vehicle needs to be:

mechanically reliable
inexpensive to service and maintain
have a purchase price that is on the low end of other cars in its class
The mechanic's worst friend

So how does the Nissan Sentra stack up against the major competition in its small car class based on these criteria?

I’m demanding when it comes to making a list of compact sedans that will be mechanically reliable past the 100,000-mile mark. It’s my experience that there are not a lot of makes and models that qualify for this list AND are inexpensive to purchase. Many cars are priced right and look good on paper, but they begin breaking down well before the 100,000-mile mark. This means that they simply aren’t affordable over the long haul.

After talking to a number of my friends who are used car managers at major dealership, as well as using my own experience in the auto industry, I generally limit this specific used car list to the Honda Civic, Toyota Corolla, Mazda3, and of course, the Nissan Sentra.

Hyundai is the new up and comer in the auto industry, and they have cars that qualify on my "best value" new car list. However, if I’m making a recommendation for an economical and dependable pre-owned small car, the list will be short and include the cars listed above.

Tomorrow we explore in detail how the vehicles on my “go to” list of economical and reliable small cars compare against each other.


SHARE

About Unknown

2 comments :