Misi Anna adalah untuk menghormati ibunya sendiri dan untuk menyisihkan satu hari untuk menghormati "orang yang telah melakukan lebih untuk Anda dari siapa pun di dunia."
Ibu Anna, Ann Jarvis, adalah seorang aktivis perdamaian yang merawat tentara-tentara terluka di Perang Saudara di Amerika (1861 - 1865) dan beliau jugalah yang menciptakan Klub Hari Kerja Ibu untuk mengatasi masalah kesehatan di masyarakat.
Pada tahun 1908, Kongres Amerika Serikat menolak usulan untuk membuat Hari Ibu sebagai hari peringatan resmi. Para politisi kemudian melemparkan lelucon; "Setelah Hari Ibu, hari apa lagi? Hari Ibu Mertua? Hahaha!"
Tapi berkat upaya kampanye Anna Jarvis yang pantang menyerah, pada tahun 1911 semua negara bagian di AS akhirnya mengakui Hari Ibu sebagai hari peringatan resmi. Uniknya, tidak ada tanggal pasti, melainkann dirayakan pada hari Minggu di pekan kedua bulan Mei. Tidak lama kemudian, Hari Ibu diadopsi oleh negara-negara lain dan sekarang dirayakan di seluruh dunia.
Di Indonesia, Hari Ibu dirayakan pada tanggal 22 Desember setiap tahunnya dan diakui sebagai perayaan nasional.

Saya mau banget mengatakan ke Mama saya; "Selamat Hari Ibu, Bunda tercinta!" Tapi...
Keluarga saya bukanlah tipe keluarga yang suka 'lebay-lebay' dalam hal peringatan apapun. Bahkan saat Mama ulang tahun-pun, tidak ada perayaan istimewa apapun. Saya, kakak dan adik hanya menelepon Mama untuk mengucapkan selamat ulang tahun. Malamnya, saya datang ke Mama membawakan kue ulang tahun kecil (kesukaan Mama; rasa Black Forest) untuk dimakan bersama.
Tidak ada nyanyian, tidak ada foto-foto, apalagi selfie-selfiean.
Sepertinya, kami diajarkan (selama ini tanpa sadar dan sekarang baru sadar kayaknya) untuk mengungkapkan rasa terima kasih kami bukan dengan kata-kata atau hadiah-hadiah, melainkan dengan tindakan sehari-hari.
Ini mungkin karena orangtua kami bukan orang kaya.
0 comments :
Posting Komentar